Lebih dari empat juta pemilih di India mengklik tombol 'Aku Pemilih' tersebut untuk memberitahukan bahwa mereka telah melakukan pemilihan selama pemilu parlemen di negara itu. Berkat keberhasilan tersebut, Facebook menggulirkan fitur yang sama untuk sejumlah pemilu mendatang.
Pengguna Facebook di Uni Eropa, Kolombia, Korea Selatan, Indonesia, Selandia Baru, dan Brasil semuanya akan memiliki pilihan untuk menyiarkan status mereka sebagai pemilih. Tentu saja dari fitur ini, kita bisa mengetahui siapa saja Facebookers yang memilih untuk tidak memilih alias golput.
Menurut penelitian yang dilakukan Profesor UCSD, James Fowler, masyarakat sosial non-partisan alias masyarakat golput harus didorong untuk memilih.
Fitur ini pertama kalinya diperkenalkan pada 2010 di AS dan pada 2012. Hasilnya, lebih dari sembilan juta pemilih telah mengklik dan melaporkan bahwa mereka mengambil bagian dari pemilihan presiden AS.
"Jaringan sosial menghasilkan tambahan pemilih. Sebab satu orang pemilih bisa memengaruhi empat orang pemilih lainnya untuk memilih," ujar Fowler, dilansir dari the Guardian, Rabu (21/5).
Pemilih di Skotlandia misalnya, mereka berkesempatan untuk mengklik tombol itu dua kali, dalam pemilu parlemen Eropa dan referendum kemerdekaan Skotlandia. Facebook memperkirakan sepertiga pengguna aktif akan melihat pesan tersebut di News Feed mereka atau sekitar 400 juta pengguna di dunia.
http://www.republika.co.id/berita/trendtek/aplikasi/14/05/21/n5whh3-facebook-luncurkan-fitur-pemilu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar